Minggu, 11 November 2012

Pemuda dan sosialisasi



     A.   Pendahuluan
 Pemuda adalah suatu generasi  yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya . Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Hal ini disebabkan karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus .


                Generasi ini memiliki permasalahan-permasalahan yang sangat bervariasi, dimana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional  maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagi penerus pembangunan .

                Disamping memiliki  berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat peting artinya sebagai sumber daya manusia . Maka, potensi-potensi positif yang dimiliki pemuda harus di garap, dalam arti pengembangan dan pembinaannya harus sesuai dengan asas, arah, dan tujuan dan pembinaan generasi muda didalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional .

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.  Kemurnian idealismenya
b.  Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.  Semangat pengabdiannya
d.  Sepontanitas dan dinamikanya
e.  Inovasi dan kreativitasnya
f.  Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.  Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.  Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya   dengan kenyataan yang ada.

    B.    Sosialisasi Pemuda

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.

a) Proses sosialisasi
       Istilah sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
 
       Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat . Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari keluarga .
Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok :
·         Generasi muda sebagi subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya .
·         Generasi muda sebagi subyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ketingkat yang optimal dan dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional .
Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan dengan proses sosialisasi, individu tahu jadi bagaimana ia mesti bertingkah laku di masyarakat dan lingkungan budayanya .
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting , karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan identitasnya .

b) Media Sosialisasi

       • Orang tua dan keluarga
       • Sekolah
       • Masyarakat
       • Teman bermain
       • Media Massa.
 c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.  
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.


        C.     Masalah dan Potensi Pemuda

                         I.     Permasalahan Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang sering muncul saat ini , yaitu :
·         Menurunnya rasa idealisme, patriotisme dan nasionalisme
·         Kekurangpastian tentang masa depan
·         Tidak seimbang antara jumlah pemuda dan fasilitas pendidikan
·         Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya pengganguran
·         Kekurangan gizi
·         Perkawinan dibawah umur
·         Pergaulan bebas
·         Meningkatnya kenakalan remaja
·         Belum ada peraturan perundangan tentang yang menyangkut generasi muda

                  II.          Potensi Generasi Muda
Potensi generasi muda yang perlu dikembangkan adalah :
·         Idealisme dan daya kritis
·         Dinamika dan kreatifitas
·         Keberanian mengambil resiko
·         Optimis dan kegairahan semangat
·         Sikap kemandirian dan disiplin murni
·         Terdidik
·         Keanekaragaman dalam kesatuan dan persatuan
·         Patriotisme dan nasionalisme
·         Sikap kesatria
·         Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
 
          D.     Internalisasi

                Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.

a. Pendekatan klasik tentang pemuda
 
       Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.

       Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.
b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.
       Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.
       Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri. Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda, misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya.

       Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh pengalamannya.

       Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang baik.

       Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat.

D. Pemuda Dan Identitas        Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.

       Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.

       Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik

        Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda

b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya

c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia

d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.

e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
 
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur

g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental

h. Pergaulan bebas

i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika

j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.


        Peran pemuda dalam masyarakat :
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya

c. Asas edukatif

d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa

e. Asas swakarsa

f. Asas keselarasan dan terpadu

g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi


       Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
       Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni :
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan

Peranan mahasiswa dalam masyarakat

a. Agen of change

b. Agen of development

c. Agen of modernization

 Referensi :
Ebook MKSU ISD
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003
http://www.homeartikel.co.cc
http://www.anakciremai.com

 
 

0 komentar:

Posting Komentar