Pengertian
Rapid application
development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses
pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental
(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat,
dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model
ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif
(berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model
bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan
menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan.
Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan
implementasi sistem final.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari RAD :
1. Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya ketimbang mengembangkan sendiri.
2. Proses
pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan
lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
3. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
4. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.
5. Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan wizard.
6. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.
7. Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat bantuan (CASE tools).
8. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.
9. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.
Kelemahan dari RAD :
1. Dengan melakukan pembelian belum tentu bisa menghemat biaya dibandingkan dengan mengembangkan sendiri.
2. Membutuhkan biaya tersendiri untuk membeli peralatan-peralatan penunjang seperti misalnya software dan hardware.
3. Kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses.
4. Kurang efisien karena apabila melakukan pengkodean dengan menggunakan tangan bisa lebih efisien.
5. Ketelitian menjadi berkurang karena tidak menggunakan metode yang formal dalam melakukan pengkodean.
6. Lebih banyak terjadi kesalahan apabila hanya mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas.
7. Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu yang tersedia.
8. Sistem sulit diaplikasikan di tempat yang lain.
9. Fasilitas
yang tidak perlu terkadang harus disertakan, karena menggunakan komponen
yang sudah jadi, sehingga hal ini membuat biaya semakin meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar